Dunia ini tempat kau dan aku berpijak meski sepatu yang kita gunakan dan langkah kita tidak sama. Namun arah langkahmu membawamu padaku untuk mengikat sepatu kita pada sepasang kayu yang kuat, menjadikannya satu kesatuan seperti sepatu yang digunakan saat lomba 17an, kau tahu kan?
Langkahku dan langkahmu selalu harmoni. Kita tak akan bisa berjauhan.
Kau tidak bisa meninggalkanku lagi. Seperti saat interval
langkah kita yang berbeda besaran ini bertemu,
namun harus berpisah lagi disaat itu juga.
Mungkin nanti akan sulit dan mudah diwaktu bersamaan, pun melangkah sendiri aku tetap sulit, sedangkan nanti kita bisa saling menguatkan, saling berpegangan tangan.
Dengan bantuan suara kita, akan lebih mudah melangkah beriringan. Kau yang memimpinku dan aku akan mendukungmu dibalik pundakmu.
Semoga saat kepalaku bersandar pada pundakmu yang kekar karena lelah, takkan membuat tenagamu habis sebelum tujuan. Pilihkanlah langkah dan tujuan terbaik untuk kita hingga ujung perjalanan ini.
Mungkin nanti akan sulit dan mudah diwaktu bersamaan, pun melangkah sendiri aku tetap sulit, sedangkan nanti kita bisa saling menguatkan, saling berpegangan tangan.
Dengan bantuan suara kita, akan lebih mudah melangkah beriringan. Kau yang memimpinku dan aku akan mendukungmu dibalik pundakmu.
Semoga saat kepalaku bersandar pada pundakmu yang kekar karena lelah, takkan membuat tenagamu habis sebelum tujuan. Pilihkanlah langkah dan tujuan terbaik untuk kita hingga ujung perjalanan ini.
(Ayu Sri Devi)
image source |