Laman

Senin, 01 Agustus 2011

Cerita sendu di awal Ramadhan yang syahdu

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang tidak terhingga, saat ini masih bisa menikmati Ramadhan beserta segala aktivitas ibadah di dalamnya.
Sayang sekali rasanya, tidak bisa mengikuti taraweh malam pertama, berhubung uda keburu datang bulan lain yang selalu datang tiap bulan juga.. *oppo meneh

Sehari sebelum Ramadhan tiba, kusempatkan diri untuk berziarah ke pemakaman Almarhumah sahabatku, Repita Agustia ditemani oleh sahabatku, Imel, yang baru pulang dr Jogja (kuliah di sana). Dianya kmrn ga sempat liat almarhumah untuk terakhir kalinya, makanya niatnya kuat sangat untuk berziarah.
Awalnya kami ingin berkunjung dulu kerumah orang tuanya, sekalian minta ditemenin ke pemakamannya (maklum, baru skali ksana, pas prosesi pemakaman Alm.Repi. Jadi rada lupa gitu dmana tempatnya.)*maaf merepotkan.. hehe -_-
Setiba didepan rumah ortunya, kebetulan sekali, rupanya sang bunda repi dan sepupunya mau pergi keluar, mau belanja ke pasar ternyata.. Tinggal tancep gas aja. Berhubung Allah memudahkan,(alhamdulillah) kami jadi masih sempat ketemu  bundanya itu. klo ga, kan ga bakal adalah yang temani kami ke pemakamannya Alm. Repi.

Sesampainya di komplek pemakaman, aku turun dari motor, trus menyalam sang ibu.
Sesaat kemudian ibunya menangis dan memelukku.
Aku jadi sedih namun (alhamdulillah) aku nggak nangis.
"makasih ya ayu udah datang.. ibu ngeliat ayu jadi teringat repi. Astaghfirullah" katanya sambil menangis dalam pelukku. "iya bu, ibu yang sabar ya bu" cuma itu yang bisa kukatakan. Lalu kucium kedua pipinya. Kasihannya seorang ibu yang kehilangan Anak sulung sekaligus anak perempuan satu-satunya. Namun InsyaAllah, Selalu ada hikmah, dan derajat bunda repi akan lebih tinggi di sisi Allah SWT bila tabah dan ikhlas menerimanya. Insyaallah..
Setelah itu,  bunda pun permisi segera, untuk berbelanja. Kulihati terus dirinya sampai menghilang dari pandangan saat di persimpangan jalan.

Berhubung lagi, karna ada bulan yang datang dan sedang mengikutiku, jadi aku masih ragu untuk masuk ke dalam pemakamannya atau tidak. Hm... namun akhirnya kuputuskan untuk menunggu imel aja yang masuk sendirian kedalam.
Aduh, muncul pula kekawatiran, kalau imel bakal nangis-nangis disana. "Kenapalah tadi ga kukawani aja dia kedalam" pikirku..
lalu kukirim sms "jangan melamun ya".
Ga ada balasan. Kulihat dia tuh udah yang serius kali natap kuburannya Alm.repi.
Kukirim lagi Sms "jangan nangis ya"
Yaudah deh,, positif thinking aja,
haduh-haduuh...di bayangan aku uda muncul aja kekawatiran imel ntar meraung-raung pula di sana. oalaahh *geleng2

Ga lama kemudian, imel jalan menuju keluar pemakaman. Jelas dengan muka merah dan air mata yg membasahi pipi. Sejenak kemudian dia bilang "aduh sarung tanganku jatuh dimana ya???" dengan muka polos berbinar-binar. Yaelaahhh, udah muncul aja gitu, di pikiran aku , dia nungging-nungging nyari sarung tangannya di antara makam-makam yang dilewatinya itu."Oh, itu dia mel" kutunjuk sarung tangannya yg jatuh diantara makam.

Lalu kutanyai dia, mau kemana setelah ini.
Dan hasil diskusi singkat membuat kaki kami melangkah ke arah Plaza medan Fair untuk window shopping dan makan siang. haha, sama2 lagi bokek sih.. *huuuu

hmmm....
sekilas mengenang kejadian semalam.
sekilas cerita sendu di awal Ramadhan yang syahdu.

Marhaban ya Ramadhan...
Ramadhan yang Syahdu, selalu menebar rindu dan cinta pada sang Pencipta..
semoga Ramadhan selalu membawa berkah bagi kita semua.
amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar